Makrame dapat diartikan sebagai bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul rantaian benang dari awal sampai akhir suatu hasil karya dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk lembaran atau rumbai. Banyak jenis kerajinan makrame yang sekitar kita misalnya: perlengkapan rumah tangga, topi, sarung tangan, kaos kaki, tas, gesper, gelang, hiasan dinding,dan berbagai benda fungsional lainnya.
Anak-anak RA Asy-Syuhada diminta mempraktikkan membuat karya senimakrame dari berbagai jenis simpul dalam karya senimakrame dengan arahan dari guru dengan kreasinya sendiri, dapat membuat berbagai produk karya senimakrame sesuai kreatifitas dan keinginannya siswa sendiri.
Teknik simpul benang dan tali menghasilkan beragam kriya unik seperti yang sekarang kita kenal. Yakni, gantungan dinding, ornamen pada busana, pinggiran celana jins, drapery, gantungan pot atau tanaman, dan furnishing lainnya.
Macrame hadir dalam wujud kalung, gelang, dan gelang kaki. Lebih banyak dibentuk simpul persegi pada perhiasan, “macrame” kerap menjadi bingkai manik-manik, batu mulia, dan cangkang kerang.
Material untuk membuat simpul macrame pun bertumbuhan, dari benang katun, linen, rami, kulit, sampai gulungan kabel. Dan, seiring perkembangan zaman, jalinan tali tidak terpaku pada satu pakem, tapi membentuk berbagai model-termasuk mirip jaring-jaring.
Maka, merajut, menenun, atau bermain simpul dikatakan salah satu tips untuk membuat kita lebih tenang dan tidak cemas. Sebaliknya, aktivitas repetitif ini membuat kita semakin percaya diri. Mempelajari hal baru, kita merasa produktif dan bermanfaat. Jadi, selain menjadi wadah untuk berekspresi, teknik membuat simpul bisa kita ajarkan kepada orang lain ketika kita sudah mahir.